LAMPUONTENG

Tulisan ilmiah yang seperti ini sekian lama saya tunggu-tunggu semenjak Isyu Corona covid-19. Banyak opini-opini yang beredar dari kalangan masyarakat awwam hingga kaum intelektual, mempunyai pandangan berbeda-beda. Walhasil opini-opini bahkan fatwa secara pribadi hati saya menolak....,bukan seperti itu dalil-dalil yang di keluarkan.Ada yang lain yang lebih argumentatif. Akhirnya ketika malam saya temukan ini di beranda VESBUK saya: Terimakasih Yaa Syeikh...,sebelumnya. BISMILLAAHIRROHMAANIRRIOHIIIM. PERNYATAAN SIKAP SYAIKHINA KH. MUHAMMAD NAJIH MAIMOEN TERKAIT COVID-19 بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على سيدنا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد: Qowa’idl Fiqhiyyah menandaskan; تصرف الامام على الرعية منوط بالمصلحة “Kebijakan pemimpin terhadap rakyat harus berdasarkan kemaslahatan” Kami sangat keberatan jika aktifitas shalat jama’ah, shalat jum’at, berjabat tangan sesama muslim satu jenis, kegiatan belajar-mengajar dalam sekol

VOICE OF KYAI,suara petunjuk meniti jalan ilahi. بســـم الله الرحمــــــــــــــن الرحيــــــــــــــــــــم Bismillaahirrohmaanirrhiiim... In the name of Allah,the beneficient,the merciful. الســــــــــــــــــــلام عليكم ورحمة الله وبركاتــه Assalaamu'alaikum warohmatullaahi wabarokaatuh. May the peace,mercy,and blessings of Allah be with you. بســـم الله الرحمــــــــــــــن الرحيــــــــــــــــــــم مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ Saudaraku...., Saat ini kita sudah mendekati pertengahan bulan Sya'ban,seperti yang telah diamalkan oleh orang-orang Sholeh terdahulu pada setiap malam nisfu Sya'ban setelah Sholat Maghrib dengan berjama'ah,sebagaimana yang telah diajarkan oleh Habib Utsman Bin Yahya Mufti Betawi didalam kitabnya "Maslakul Akhyar fi Ad'iyati Wal Adzkar" yaitu membaca Yasin,yang pertama dengan niat panjang umur dalam ta'at beribadah,yang kedua mohon diluaskan Rizqi dan yang ketiga mohon

Ceramah KH Zainuddin MZ terbukti saat ini,tentang penyakit WAHN. Apa itu penyakit wahan ? Rosulullah Saw bersabda: يُوشِكُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمُ الأُمَمُ مِنْ كُلِّ أُفُقٍ كَمَا تَتَدَاعَى الأَكَلَةُ عَلَى قَصْعَتِهَا، قُلْنَا: مِنْ قِلَّةٍ بِنَا يَوْمَئِذٍ؟ قَالَ: لا، أَنْتُم يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ، وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ، يَنْزَعُ اللَّهُ الْمَهَابَةَ مِنْ قُلُوبِ عَدُوِّكُمْ وَيَجْعَلُ فِي قُلُوبِكُمُ الْوَهَنَ، قِيلَ: وَمَا الْوَهَنُ؟ قَالَ: حُبُّ الْحَيَاةِ وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ) [رواه أبوداود] Pada suatu saat nanti, akan datang ditengah-tengah kamu, wahai umat Islam, dimana orang-orang lain di sekeliling kamu akan bersatu mengerubungimu, seperti bersatunya orang-orang mengerubungi makanan diatas meja hidangan. Akan datang satu saat nanti dimana kondisimu akan dikepung sedemikian rupa. Yang barat mahu menerkam, yang timur mau menghentam, yang selatan mau menginjak-injak dan yang utara pun akan menjelajah. Kondisimu ibarat makanan diatas meja hindangan. A