ORANG-ORANG YANG DI CINTAI ALLAH SWT

 


Setiap muslim di dalam kehidupan ini selalu ingin dicintai oleh Allah subhanahu wa ta'ala ﷻ dan Tidak seorangpun diantara kita yang hidup ingin dimurkai oleh Allah subhanahu wa ta'ala, jangankan lagi dimurkai Allah, dimarahi tetangga saja kita kadang-kadang tidak merasa tidak enak, padahal bagaimanapun kalau sekadar dimarahi tetangga, kita masih bisa menghindar pergi atau pindah ke tempat lain, tahun depan kita kembali lagi barangkali sudah bisa berdamai. 
Tapi jikalau Allah yang murka kepada kita pada alam ini adalah miliknya belaka, rasanya kemana lagi langit tempat kita bernaung, dan kemana lagi bumi tempat kita berpijak, setiap orang ingin dicintai Allah, tapi tidak setiap orang mau melakukan perbuatan-perbuatan yang kalau dikerjakannya Allah akan cinta kepadanya, dan setiap orang tidak ingin dimurkai Allah, tapi orang kadang-kadang tanpa sadar melakukan perbuatan-perbuatan yang justru dimurkai oleh Allah subhanahu wa ta'ala.

Allah subhanahu wa ta'ala ﷻ berfirman melalui lisan nabi besar muhammad ﷺ :
أحب ثلاثاً وحبي لثلاث أشد
"Uhibbu tsalasan wahubbi litsalatsin assyad" Aku cinta kata Allah, Kepada tiga macam golongan manusia, tapi aku lebih cinta lagi kepada yang tiga macam lagi"

Jadi ada yang sekadar dicintai Allah, ada yang lebih lagi dicintai oleh Allah subhanahu wa ta'ala, Siapa mereka? Mari kita ikuti satu persatu isi dari pada hadist qudsi ini:
Yang pertama : أحب أهل السخاء
Uhibbu Ahlassakho "Aku cinta kata Allah kepada orang-orang yang pemurah, Aku cinta kepada orang-orang yang ringan tangan, mempunyai kepekaan sosial yang tinggi, gemar menolong orang yang memang memerlukan pertolongan, Aku cinta kepada orang-orang yang semacam itu"

Di zaman sekarang ini seiring dengan Semakin Kejam nya persaingan hidup, semakin tingginya tensi ekonomi, antara tenaga kerja yang masuk pasaran dengan lapangan kerja yang tersedia jauh dari memadai, gaya hidup orang konsumtif, semakin individual, timbul sifat hidup elu gua gua, kepekaan sosial mulai luntur dan lentur, tapi tidak terwujud di dalam kehidupan sehari-hari, padahal agama mengajarkan.
Allah cinta kepada orang-orang yang ringan tangan gemar melakukan pertolongan, peka melihat penderitaan dan kesulitan orang lain, adalah Allah melebihkan Rizki sebagian kita dari yang lain, dimaksudkan untuk saling tolong-menolong, bahu-membahu dan bantu membantu, sehingga dengan demikian, apa yang disabdakan Nabi  dalam hadist : الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ
"ArRoohimuuna Yarhamhumurrohman, irhamu ahlah ardhi yarhamkum man fissamaa' artinya : orang-orang yang punya sifat belas kasih akan dikasihi oleh Allah subhanahu wa ta'ala, sayangi yang di permukaan bumi, nanti yang di langit akan sayang kepadamu, akan turun rahmatnya kepada kita bersama, alangkah nikmatnya kehidupan ini jikalau yang berkuasa menyayangi yang lemah, lalu melindunginya. Apabila yang alim menyayangi yang awam dan membimbingnya, jikalau yang kaya menyayangi yang miskin lalu mengulurkan tangan memberikan bantuannya dalam kehidupan, tapi jikalau sebaliknya yang berkuasa malah menindak dan menekan yang lemah.
Yang alim banyak membodoh-bodohi yang memang sudah bodoh, sementara yang kaya menyantap yang miskin, akan terjadilah bala dan bencana dalam kehidupan.
Bukan lagi rahmat yang turun, melainkan azab akan menimpa kita secara keseluruhan, begitulah terdapat tirai halus yang memisahkan kita dari konsep ajaran agama kita yang luhur.

Agama mengajarkan اليد العليا خير من اليد السفلى

"Tangan diatas lebih baik daripada tangan yang dibawah" 

orang yang memberi lebih baik daripada orang yang menerima, tapi yang kita praktekkan kita selalu berada pada posisi tangan di bawah.Menjadi umat yang manja yang lemah, padahal bukan tidak punya potensi, tapi mungkin karena kita tidak pandai menginventarisir potensi,kadang-kadang ada panitia pembangunan masjid membangun mesjid meletakkan batu pertama sekaligus jadi batu terakhir, setelah itu LAA YAMUUTU WALA YAHYA "hidup tidak kelihatan geraknya, yang mati pun tidak ketahuan kuburannya" Masjid impoten, Pesantren terbengkalai, majelis taklim terlunta-lunta, Rumah Sakit Islam tak kunjung selesai. Tidak adakah orang Islam yang kaya? BANYAK! Tidak ada orang Islam yang punya posisi? posisi kunci, posisi basah, posisi menentukan? BANYAK! harus jujur kita akui yang belum ada, orang islam yang mau bertindak dengan kepentingan atas nama dan demi agamanya. Kita juga bukan tidak punya potensi, kita tidak pandai menginventarisir potensi untuk kepentingan dan kemaslahatan kita bersama...

Komentar

Popular Posts

Darkah Ya Ahlil Madinah,Ya Tarim Wa Ahlaha - دركاة يا أهل المدينة ، يا تريم و أهلها

TEXT KHUTBAH JUM'AT KH ZAINUDDIN MZ