PENDIDIKAN NASIONAL tanggung jawab bersama


Pada saat Allah mau menjadikan Nabi adam Kholifah,ketika itu Malaikat protes,ini protes pertama dalam sejarah.
Kenapa Adam yang jadi kholifah?
Kami sudah cukup bersyukur,bertahmid dan bertasbih,kalau nanti Adam berkembangbiak,mereka akan menimbulkan kerusakan di muka bumi? Ini Analitic kedepan.
Rupanya Malaikat ini tau,bahwa manusia ini makhluk yang mempunyai potensi benar dan potensi salah.
Mari kita bandingkan analogi ini:
Malaikat makhluq yang hanya diberikan Aqal tapi tidak diberikan nafsu,kalau malaikat tidak pernah salah? Wajar,itu tidak istimewa karena tidak adak faktor yang membuat malaikat bisa salah.
Materil tidak perlu,sexsuil tidak perlu,itulah yang membuat kita jadi salah.Malaikat tidak perlu itu,tidak ada kecenderungan nyeleweng,tidak diberikan nafsu,hanya diberikan aqal.
Jibril tidak pernah korupsi ayat,ada ayat bagus pakai saja sendiri tidak usah disampaikan.
Malaikalmaut tidak pernah salah target,orang yang belum di taqdirkan mati karena dia tidak senang lalu di matikan,tidak pernah!.
Malaikat tidak pernah salah,wajar.
Sebaliknya,binatang di beri otak tapi tidak diberi aqal,binatang hanya di beri nafsu.kalau binatang tiap hari salah,pantas.
Sapi kalau liat rumput tidak usah tanya ini rumput halal atau haram?
Ayam kalau sudah datang syahwatnya,tidak usah menoleh ini banyak orang atau tidak,bahkan tidak peduli ini Ma saya atau bukan,wajar!.
Kita manusia diberikan keduanya,Aqal dan Nafsu,tiap hari sejak bangun tidur sampai tidur lagi,terjadi konfrontasi anatara aqal dengan nafsu.
Kadang aqal menang,kita jadi malaikat yang berpotongan manusia.
Kadang nafsu yang menang,kita turun lebih rendah dari binatang.
Karena sebuas- buasnya sapi,makanannya tetap rumput,tapi manusia kalau sudah dikendalikan nafsu,buas.Tidak cuma makan nasi,aspal,kabel telepon,semen,kayu,minumannya Solar,Bensin,lebih buas dari binatang.

Itulah sebabnya untuk mempersiapkan kholifah yang bisa di pertanggung jawabkan,Allah melaksanakan proses:

 وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ

Al asma,yaitu al'ulumul katsiroh:Allah ajarkan nabi adam nama- nama segala sesuatu yaitu ilmu pengetahuan,itulah dasar kholifah,PENDIDIKAN.
Sehingga rosul bersabda:
صلاح امتي بالعلم والمال
Sholahu ummati bil'ilmi wal maal.
Umatku bisa jadi baik dengan ilmu dan harta.Dengan pendidikan dan ekonomi,ekonomi dan pendidikan,PENDIDIKAN dan EKONOMI.
Bahkan Rosul lebih tegas mengatakan:
 إنما بُـعِثْتُ مُعلّـمًا
Innama buistu mualliman,sesungguhnya aku di utus sebagai Guru,guru umat guru bangsa.
Sebagai guru,Beliau tidak memberikan contoh,tapi menjadi contoh.
BANYAK ORANG BISA MEMBERI CONTOH,TAPI SEDIKIT ORANG BISA MENJADI CONTOH.
Sebagai guru umat,guru bangsa,Rosul bukan hanya memberi contoh tapi menjadi contoh.Itulah sebabnya beliau berhasil mendidik umat.
Kalau bicara keadilan,Beliau lebih dulu memberikan contoh:

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَرَقَتْ ، لَقَطَعْتُ يَدَهَا

Demi Allah andaikata Fatimah binti Muhammad mencuri,jangan orang lain tapi Muhammad sendiri yang akan potong tangannya.
Hukum berwibawa,perintah dilaksanakan,karena kata dan perbuatannya sama,sebagai guru.
Sekarang sudah beda,selalu ada dusta diantara kita,PEPAT DI LUAR,PANCUNG DI DALAM,manis kalau berhadapan,balik belakang lain bicara.

Oleh karena itu,Allah menjadikan kholifah bukan karena pertimbangan ELECTABILITAS,tapi KREDIBILITAS dan MORAL.
Setiap orang boleh jadi imam tapi tidak semua orang bisa jadi imam.
Bukan sekadar kepatutan dipilih karena populer dan banyak uang,mengorbankan rakyat satu kabupaten,satu kecamatan,cuma karena popularitas dan uang,jauh dari KAVABILITA dan INTEGRITAS.
Akibatnya rancu,tidak jelas,terjadi pembiasan.
Karena itu,kita kembali pada pendidikan,apapun kuncinya itu.
Mari kita mulai dari pendidikan.

Potret pendidikan kita memang sangat kompleks,walaupun pemerintah sudah menganggarkan untuk di alokasikan kepada biayaya pendididikan,tapi tetap saja belum bisa menjawab problema pendidikan dinegara kita.
Sesaat sebelum dan sesudah usia negeri,kita melihat berbagai macam potret dari anak-anak kita,ada kurang lebih 75 juta siswa di indonesia ini,anak-anak kita.Ada yang setelah lulus melampiaskan kegembiraannya versi mereka,ada yang belum apa-apa sudah trauma,takut tidak lulus.Setelah benar ternyata tidak lulus,shock,terjadi hal-hal yang negativ.
Kita pikir-pikir kalimatnya mesti kita perbaiki,sebab kalimat TIDAK LULUS itu menakutkan.Dan sepertinya segalanya sudah berakhir kalau tidak lulus???
Akan lebih santun kalau kita gunakan kepada anak-anak didik kita,TIDAK BERHASIL atau BELUM BERHASIL dan ada kesempatan mengulang dan masih ada harafan.Tapi kalau tidak lulus akan terasa sadis,sekolah yang sekian tahun,sekian puluh mata pelajaran,hanya di uji sekian saat,lalu mendapatkan predikat tidak lulus,tentu menakutkan.Menjadi shok mental bagi anak- anak kita,tapi kalau ada kesempatan mengulang,masih ada harafan.
"Bukankah memang sebuah harafan yang membuat hidup ini jadi semangat?
Orang tidak makan masih bisa tahan dua minggu,orang tidak minum masih bisa hidup satu minggu,tapi orang yang tidak punya harafan,sehari pun dia tidak akan bisa hidup".
Namun lebih penting dari itu adalah,bagaimana pendidikan kita di negara ini,merupakan tanggung jawab dan kewajiban pemerintah,sesuai amanat undang-undang pasal 31,Rakyat berhaq mendapat pendidikan,pemerintah berkewajiban menyelenggarakan pendidikan.Sehingga pendidikan ini,kalau belum bisa gratis,minimal murah,apalagi gratis,tapi tentunya high quality high cost,pendidikan bagus ongkosnya mesti bagus.
'Ala kulli haal,PENDIDIKAN pada haqikatnya adalah tanggung jawab kita bersama,sesuai dengan bagian dan keahlian masing-masing.

Kesimpulannya bahwa,pertama:
Bagaimana masa depan indobesia kita,anak-anak kita lah jawabannya.
Lalu bagaimana anak-anak kita kedepan,maka pendidikan kita lah jawabannya.Karena itu kita tidak berspekulasi dengan pendidikan,kita tidak bisa mengorbankan generasi kemudian karena kita salah dalam mengelola pendidikan.
Yang kedua:
Ilmu memang bikin hidup jadi mudah,
seni bikin hidup jadi indah,dan agama bikin hidup jadi terarah.
Itulah sebabnya setiap sekolah,selain punya laboratorium fisika,laboratorium bahasa dan komputer,juga harus punya LABORATORIUM ROHANI dan itulah madjid,tempat dimana anak diolah,diasah,digembleng hatinya,di kembangkan emosi keagamaanya,disadarkan semangat kebersamaannya melalui LABORATORIUM ROHANI yang bernama MASJID.
Yang ketiga:
Maa fil abaa fil abnaa,sekolah pertama adalah rumah tangga,guru adalah Ibu Bapak,sebelum anak kenal TK,IBTIDA'IYYAH,TSANAWIYAH,'ALIYAH,SMP,SMA,yang dia kenal adalah rumah tangganya.Albait Madrosatul Uula:rumah tangga adalah sekolah pertama,bagaimana orang tuanya begitulah umumnya anak-anaknya.
Biasanya kalau Bapak kalong,Anak Kampret,kalau Bapak suka nyolong,anak suka nyopet.Poto copi bagaimana aslunya,mari kita mulai dari rumah tangga kita,menciptakan generasi yang berotak Jerman tapi yang berhati Mekkah,otaknya berisi segala macam ilmu pengetahuan,hatinya syarat dengan nilai keimanan.
SEMOGA ALLAH SWT MENJADIKAN ANAK-ANAK KITA ZURRIYYAH THOYIBAH,UNTUK KEMASLAHATAN BANGSA DAN NEGARA.

Komentar

Popular Posts

Darkah Ya Ahlil Madinah,Ya Tarim Wa Ahlaha - دركاة يا أهل المدينة ، يا تريم و أهلها

TEXT KHUTBAH JUM'AT KH ZAINUDDIN MZ

ORANG-ORANG YANG DI CINTAI ALLAH SWT